Rabu, 22 Mei 2013

Pengukuran dan Penentuan Umur Foetus


PENGUKURAN DAN PENENTUAN UMUR FOETUS
Disusun oleh :
Fauzi                           1202101010006
Lya Hadiyanti             1202101010012
Ira Novita Rahayu      1202101010013
Akmal Syafrizal          1202101010061
Ariffudin                     1202101010089
Yopie Fernando          1202101010101
Rahma Melinda           1202101010117


Asisten Pembimbing :
Joharsyah Hutabarat, S.KH



Laboratorium Embriologi Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Syiah Kuala
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Perkembangan teknologi masa kini telah menghadirkan alat-alat yang dapat mempermudah dalam menegakkan suatu diagnosa, antaral ain Roentgenografi, Computed Tomography (CATscan), Magnetic Resonance Imaging (MRI), fluoroscopy, biopsi, dan ultrasonography (USG) (Bartgesetal. 2007).
Roentgenografi (X-ray) dapat digunakan dalam mendiagnosa kebuntingan pada hewan kecil khususnya anjing. Namun diagnosa dapat dilakukan setelah terbentuknya kalsifikasi atau pertulangan pada fetus yaitu pada umur kebuntingan 15 hari (Robert. 1971).
Untuk itu USG menjadi salah satu alat Bantu diagnosa yang sangat penting dibidang kedokteran hewan. Teknik ini membantu dokter hewan mendapatkan informasi dengan cepat mengenai sistem tubuh secara umum dan mengetahui adanya kelainan fungsi organ. Selain itu, USG dapat digunakan dalam memberikan informasi terbaru untuk mengetahui anatomi dasar dan proses fisiologi (Goddard. 1995).
USG telah berkembang pesat dalam dunia kedokteran hewan sejak sepuluh tahun yang lalu. USG pertama kali digunakan untuk mendiagnosa kebuntingan. Kebuntingan pada hewan kecil dapat didiagnosa menggunakan USG pada umur kebuntingan 32-35 hari. (Robert. 1997).
Tetapi saat ini USG telah digunakan untuk mendiagnosa penyakit terutama dalam pencitraan jaringan lunak. Ultrasonografi bersifat non-invasive dan tidak menyebabkan timbulnya reaksiionisasi, sehingga aman bagi dokter, hewan, atau pasien maupun klien. Belum pernah ada laporan yang menyatakan efek negatif dari ultrasonografi, prinsipnya adalah penggunaan yang tepat dan benar. Diagnostik ultrasonografi menggunakan prinsip pulse-echo total exposure pada jaringan tubuh dengan intensitas sangat rendah dan aman sehingga aman baik bagi operator maupun pasien (Barr. 1990).

1.2         Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui panjang dan berat foetus pada masa kandungan.
1.3         Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui rasio ukuran foetus dan berat foetus berdasarkan usia kebuntingan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Foetus adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran.
Ada dua cara untuk mengukur panjang foetus, yaitu :
·         Curved Crown Rump
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus dimulai dari pangkal ekor berbentuk garis curva forehead. Cara ini tidak lazim dipakai.
·         Straight Crown Rump
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari pangkal ekor berbentuk garis lurus sampai forehead. Cara inilah yang sering digunakan.

BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1     Alat dan Bahan
1.             Bak alumunium
2.             Benang / tali
3.             Penggaris
4.             Pinset
5.             Foetus yang sudah diawetkan

3.2     Cara Kerja
1.             Foetus yang telah disediakan dikeluarkan dari dalam stoples dan diletakkan di atas baki alumunium
2.             Dilakukan pengukuran dengan cara CC-R dan SC-R
3.             Pengukuran CC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus dimulai dari pangkal ekor berbentuk kurva sampai forehead
4.             Pengukuran SC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari pangkal ekor berbentuk garis lurus sampai forehead. Cara ini yang sering digunakan
5.             Catatlah hasil pengukuran

                                                      BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengukuran foetus sapi maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Metode
Umur
(hari)
Berat
(gr)

Panjang tubuh
(cm)
Panjang
Rasio
Panjang
Rasio
K
(cm)
B
(cm)
KD
(cm)
KB
(cm)
CC-R
90
250
21
8,5
11,5
1,7 : 2,3
7,6
8,2
1.9 : 2,05
SC-R
90
250
16,5
6
10,5
4 : 7
4,8
7,5
3,2 : 5

Tabel Hasil Pengukuran
Keterangan      :
K           :  Kepala
B            :  Badan
KD        :  Kaki Depan
KB         :  Kaki Belakang

Keadaaan Karakteristik Foetus (Bovine)
Dalam Masa Kebuntingan
Kebuntingan
Berat Foetus
(gram)
C-R Length
Keterangan
30
0,3
-
Embriogenesis hampir lengkap
60
8-15
-
Foetus sebesar mouse
90
100-200
-
Foetus sebesar rat
120
500-800
-
Sebesar kucing muda
150
2000-3000
-
Foetus sebesar kucing
180
5000-8000
-
Sebesar anjing muda, rambut tumbuh disekeliling lekuk tanduk, ekor, mata,dan komposisi otot sudah jelas
210
9000-13000
-
Rambut tumbuh lebat pada tubuh dan anggota gerak
240
15000-30000
-
Rambut diseluruh tubuh sudah lengkap, gigi incisor
270
25000-50000
-
Gigi incisor mengalami erupsi

Semakin bertambahnya usia kebuntingan, makin bertambah pula berat foetus. Peningkatan yang drastis terjadi pada masa kebuntingan 8-9 bulan. Pertumbuhan pada masa prenatal dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu : hereditas, ukuran, induk, nutrisi, lama kebuntingan, dan jumlah anak per “litter.”
Posisi foetus dalam kornua uteri juga dipengaruhi oleh komposisi antar sesama litter, perkembangan embrio dan endometrium sebelum implantasi, ukuran plasenta, dan suhu udara luar. Ukuran foetus secara genetik dipengaruhi oleh komponen gen itu sendiri, komponen gen induk, dan komposisi intra uteri dengan foetus lain. Kontribusi genetik material dalam variabilitas ukuran foetus jauh lebih besar dari pada kontribusi prenatal. Pada kenyataannya telah diperkirakan bahwa 50%-75% variabilitasnya dalam berat lahir ditentukan oleh faktor-faktor maternal.
Gambar :


BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN :
1.             Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu CC-R dan SC-R
2.             Foetus yang digunakan dalam praktikum, jika dilihat dari panjangnya (disesuaikan dengan tabel), maka foetus sapi tersebut berumur 90 hari dan beratnya 250 gr
3.             Kontribusi maternal dalam variabilitas ukuran foetus jauh lebih besar daripada kontribusi paternal
4.             Posisi foetus dalam cornua uteri dipengaruhi oleh komposisi antara sesama litter, perkembangan embrio dan endometrium sebelum implantasi, ukuran plasenta, dan suhu udara luar.


DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2006. http://www.pjms.com.pk/issues/octdec06/pdf/fetal_biometry.pdf Diakses pada tanggal 08 Mei 2012.
Bartges, JW. 1997. Hematuria. Didalam: Tilley LP, Smith FWK, ac Murray AC, editor. The 5 Minute Veterinary Consult : Canineand Feline. Maryland : Williamsand Weilkins A Waverly Company. hlm. 77.
Goddard, PJ. 1995. Veterinary Ultrasonography. England : CAB International.      hlm. 1-13
Robert SJ. 1971. Veterinary Obstetricsand Genital Diseases. India : CBS Publishers & Distributors. hlm. 32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar