Rabu, 22 Mei 2013

Alat Kelamin Jantan


PENGENALAN ALAT KELAMIN JANTAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1               Latar Belakang
            Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Bertujuan untuk mempertahankan dan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Prosesnyapun diawali dengan fertilisasi. Pada mamalia reproduksi dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
            Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan perbedaan pada proses fertilisasi. Ada fertilisasi di luar tubuh (eksterna) dan ada fertilisasi didalam tubuh (interna). Pada hewan yang melakukan fertilisasi interna, organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina.
            Untuk dapat mengetahui reproduksi pada hewan jantan, terlebih dahulu kita harus mengetahui alat alat kelamin jantan tersebut. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis, saluran reproduksi jantan, kelenjar seks accessoris (pada mamalia) dan organ kopulatoris.(Tenzer,2003:19)

1.2              Tujuan
1.      Untuk mengetahui bagian dan bentuk dari masing-masing alat reproduksi secara mikroskopis dan makroskpis.
2.      Mengetahui sel-sel yang membangun alat reproduksi
3.      Mengetahui peran sel tersebut dalam rangka membantu fungsi reproduksi secara keseluruhan.

1.3              Manfaat
1.      Mahasiswa mampu mengamati struktur anatomi sistem reproduksi hewan jantan
2.      Mahasiswa mengetahui organ yang menyusun sistem reproduksi beserta fungsinya
3.      Mahasiswa mampu mengamati struktur mikroskopis dari reproduksi hewan jantan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Organ reproduksi jantan terbagi atas organ reproduksi primer dan organ reproduksi sekunder, serta kelenjar accessoris. Organ reproduksi primer terdiri dari testis, sedangkan organ reproduksi sekunder terdiri dari epididimis, ductus deferen, uretra, dan penis. Kelenjar accessoris terbagi tiga yaitu glandula vesikularis, glandula prostata, dan glandula bulbouretralis.
a.                  Makroskopis
1.    Testis
Merupakan alat reproduksi primer bagi hewan jantan karena menghasilkan spermatozoo (jamak; spermatozoa). Testis berbentuk bulat panjang pada sapi, sumbu arah vertikal. Panjang testis sapi dewasa adalah 12 sampai 15 cm, diameter tengahnya 6 sampai 8 cm, dan beratnya 300 sampai 500 gr (Widayati et al., 2008).
Testis berjumlah sepasang dan berada dalam kantong scrotum. Letak testis berbeda beda, tergantung jenis hewan. Secara anatomis scrotum mempunyai dua lapis dinding, yaitu dinding luar dan dinding dalam. Dinding luar terdiri dari kulit, tunika dartos, dan fascia perinealis superfisial. Lapis kuit dibagi atas dua bagian yang longitudinal oleh raphe scroti. Fungsi scrotum adalah sebagai pelindung testis dan sebagai termoregulator (pengatur sushu testis).
Testis dibagi atas lobulus lobulus. Setiap lobulus terdiri dari banyak tubuli seminiferus. Bagain distal tubuli seminiferus saling beranatomose membentuk tubuli rekti, kemudian anyaman seperti jala disebut rete testes. Dari rete testes keluar saluran atau ductus efferen, epididimis, defferen dan uretra. Spermatozoa dibentuk di dalam tubuli seminiferus. Didalam tubuli seminiferus terdapat sel sel benbentuk poligonal, disebut sel Leydig atau sel interstitial yang menghasilkan hormon testosteron. Di dalam tubuli seminiferus, langsung diatas membran basal terdapat sel Sertoli yang berfungsi sebagai pemberi  makan spermatozoa. Pada keadaan criptorchid, spermatozoa tidak bisa dihasilkan oleh tubuli seminiferus tetpi sel Leydig masih mampu menghasilkan hormon testosteron.
Testis dari sapi dan domba jantan berlokasi di sebelah crania fleksura sigmoid penis (yang berbentuk huruf S). Sumbu longitudinal dari masing-masing testis hampir vertikal, sehingga skrotum memanjang arah dorso ventral (Frandson,1992).
2.    Epididimis
Berbentuk bulat panjang dan melekat pada testis. Epididimis terbagi menjadi 3, yaitu caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor). Caput epididimis menelungkupi testis. Epididimis berisi duktus, mulai caput berkelok-kelok rapat sekali. Panjang duktus epididimis bila direntangkan adalah 36 m pada sapi dewasa dan 54 m pada babi dewasa (Widayati et al., 2008). Fungsi penting dari epididimis adalah tmpat penyimpanan spermatozoa dan tempat pematangan spermatozoa secara fisiologis.
3.      Duktus deferens
Terentang mulai dari cauda epididimis sampai ke uretra. Duktus deferens (vas deferens) adalah pipa berotot yang pada saat ejakulasi mendorong spermatozoa dari epididimis ke duktus ejakulatoris dalam uretra prostatic (Frandson, 1992).
Saluran ini dibungkus oleh funiculus spermaticus atau spermatic cord yang mengandung unsur pembuluh darah, otot polos, dan saraf, semuanya terbungkus oleh peritonium.
Pada ductus defferen terdapat ampula, yaitu pembesaran di dekat uretra. Ampula berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan spermatozoa
4.      Uretra
Mempunyai fungsi menyalurkan sperma dan urin. Menurut letaknya uretra dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pars pelvina, pars bulbouretralis dan pars penis. Bagian belakang dari vesica urinaria terdapat colcullus seminalis. Bagian depannya adalah muara bersama dari ampula dan saluran kelenjar vesikularis (Widayati et al., 2008).
5.      Penis
Merupakan organ kopulatoris pada hewan jantan, berbentuk silinder panjang dan bersifat fibroelastik. Penis membentang kedepan dari arcus ischiadicus pelvis sampai ke daerah umbilicus pada dinding ventral perut. Penis ditunjang oleh fascia dan kulit (Widayati et al.,  2008).
Tipe penis ada dua yaitu fibroelastis dan kavernosus (vaskuler). Apad tipe fibroelastis bentuknya kecil, panjang, waktu ereksi keras tapi tidak begitu membesar karena kavernosanya sedikit. Pada waktu tidak ereksi melengkung membentuk huruf ‘S’ disebut flexura sigmoidea. Terdapat pada ruminansia dan babi. Sedangkan pada tipe kavernosus, bentuknya pendek, ketika ereksi bentuknya membesar karena banyak terdapat kavernosa, tapi tidak begitu keras. Kaverna terbai dua bagian yaitu corpus cavernosus penis dan corpus cavernosus uretra. Terdapat pada manusia , kuda, dan anjing.
Penis dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu, glans atau alat gerak bebas, bagian utama atau badan dan akar yang melekat pada ischial arch pada pelvis yang tertutup oleh otot ischiocavernosus (Frandson, 1992).
Preputium adalah lipatan kulit di sekitar ujung bebas penis. Permukaan luar merupakan kulit yang agak khas, sementara lapisan dalam menyerupai membrane mucose yang terdiri dari lapisan preputial dan lapisan penil yang menutup permukaan ekskremitas bebas dari penis (Frandson, 1992).
Ejakulat mengandung spermatozoa dan cairan dari kelenjar aksesori yang terdiri dari sekreta epididimis dan kelenjar aksesori hewan jantan.
6.      Kelenjar aksesori
Terbagi tiga yaitu Vesika seminalis, Prostat, dan Bulbouretralis. (Dellman, 1992).
a.      Vesica seminalis
Berfungsi untuk menyimpan spermatozoa dan juga sekretanya ditumpahkan pada semen ketika terjadi ejakulasi. Sekretanya mengandung protein, enzim, dan flavin.
b.      Prostata
Hanya ada satu dan terdapat pada pangkal uretra. Kelanjar ini terdiri dari bagian corpus prostata dan pars diseminata. Kelenjar ini mempunyai banyak saluran (ductuli prostatici). Kelenjar ini berfungsi untuk memberi bau khas pada sperma.
c.       Kelenjar Bulbouretralis
Disebut juga dengan kelenjar Cowper, yang berjumlah sepasang dan terletak  di dekat apertura pelvis caudalis. Kelenjar in berfungsi untuk membersihkan saluran uretra sebelum sperma melewatinya.

b.                  Mikroskopis
1.      Tubulus seminiferus
Di dalam testis terdapat saluran halus yang merupakan tempat pembentukan sperma, disebut tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di dalam jaringan epitelium terdapat sel induk spermatozoa (spermatogen) dan sel sertoli. Sel sertoli berfungsi memberi nutrisi pada sperma. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. 
Gambar :


Pada penampang lintang testis akan tampak daerah yang bersekat-sekat. Perhatikan Gambar 10.2. Ruang di antara sekat disebut lobulus. Setiap lobulus berisi kumpulan tubulus seminiferus yang berbelit-belit.
2.      Ductus epididimis
Pada epididimis tersusun atas kapsul kapsul yang dibentuk oleh jaringan ikat fibrosa. Ditengahnya terdapat kumpulan spermatozoa yang sedang dimatangkan. Pada epididimis uga terdapat sel silindris banyak baris bersilia.
Gambar :



BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1              Alat dan Bahan
a.      Makroskopik
1.      Bak aluminium
2.      Pinset dan scalpel
3.      Formalin
4.      Air
5.      Awetan alat kelamin jantan
b.      Mikroskopik
1.      Mikroskop
2.      Sayatan tubulus seminiferus dan duktus epididimis pada objek glass

3.2              Cara Kerja
a.      Makroskopis
1.      Preparat alat kelamin jantan yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam toples yang telah diberi formalin. Kemudian dibersihkan dengan air agar baunya tidak menyengat.
2.      Setelah itu preparat alat kelamin jantan diletakkan di bak aluminium.
3.     Lalu amatilah bagian-bagian dari alat kelamin tersebut dan gambarkan. Baik secara makroskopis. 
b.    Mikroskopis
1.      Sayatan tubulus seminiferus  dan epididimis tersebut diletakkan pada coverglass.
2.      Amati dibawah Mikroskop


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Organa Genetalia Masculina
Pada hewan yang melakukan fertilisasi secara interna organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina. Peranan hewan jantan dalam hal reproduksi terutama adalah memproduksi sperma dan sejumlah kecil cairan untuk memungkinkan sel sperma meluncur menuju rahim. Sistem reproduksi jantan terdiri atas :
Ø  Testis
Ø  Ductus defferen
Ø  Ductus epididimis
Ø  Kelenjar Aksesori
·         Vesikula Seminalis
·         Prostata
·         Bulbourethralis
Ø  Uretra
Ø  Penis
Ø  Preputium

1.        Testis
Testis merupakan gonad hewan yang dapat memproduksi sperma dan hormone reproduksi (testosterone). Testis berada didalam skrotum dan digantung oleh spermatic cord. Testis sebelah kiri cenderung lebih rendah. Permukaan testis dilapisi oleh lapisan visceral tunika vaginalis kecuali bagian testis yang menempel dengan epididimis dan spermatic cord. Testis mempunyai lapisan luar berupa fibrosa yang kuat yang disebut tunika albuginea. Tunika albuginea akan menebal membentuk mediastinum testis dan akan memanjang membentuk septa. Septa membatasi lobula yang berada didalam testis. Testis dibagi menjadi 200-300 lobula, yang masing-masing lobula tersebut berisi 1-3 tubulus seminiferus. Bagian posterior tubula terhubung dengan plexus yang masuk ke dalam rete testis yang kemudian akan penetrasi kedalam tunika albuginea di bagian atas testis. Setelah itu menuju bagian head epididimis yang dibentuk oleh duktus eferen. Duktus eferen berfungsi untuk membentuk satu tuba yang akan membentuk body dan tail epididimis.
Testis terdiri dari beberapa jaringan yaitu tubulus seminiferus, sel stroma, dan sel interstitial. Tubulus seminiferus yaitu epitel yang terdiri dari dua macam sel yang bebrbeda yaitu sel sertoli dan sel germinatif. Selsertoli adalah yang mempunyai bentuk panjang dan kadang-kadang seperti pyramid. Sel ini terletak dekat atau di antara sel-sel germinatif. Sel ini bersifat fagosit karena mereka memakan sel-sel mani yang telah mati atau yang telah mengalami degenerasi. Sel germinatif adalah yang akan mengalami perubahan-perubahan selama proses spermatogenesis, sebelum mereka siap untk mengadakan fertilisasi. Tingkat perkembangannya adalah sebagai berikut; spermatogonia (sel paling muda) akan mengalami pembagian mitosis beberapa kali menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer membagi diri menjadi spermatosit sekunder. Tiap sel spermatosit sekunder akan membagi lagi dirinya menjadi spermatid, pada saat ini jumlah kromosom akan menjadi setengahnya (haploid). Tiap-tiap sel spermatid akan mendewasakan diri menjadi sel-sel spermatozoa.

2.        Ductus defferen
Duktus deferens merupakan kelanjutan dari duktus epididimis yang setelah membuat lengkung tajam pada ujung ekor, kemudian berlanjut lurus membentuk ductus deferens dengan ciri histologinya. Bagian awal duktus deferens terdapat dalam funiculus spermatikus. Mempunyai dinding otot yang tebal dengan lumen yang halus sehingga memberikan struktur yang kuat. Dimulai dari bagian tail of epididimis yang terletak di ujung bawah testis. Merupakan komponen utama spermatic cord. Masuk ke dinding anterior abdomen melalui inguinal canal. Berakhir dengan menyatu dengan duktus vesika seminalis untuk membentuk duktus ejakulatori. Bagian ujung duktus deferens akan membesar yang disebut Ampulla.
Duktus deferens terdiri dari lumen, musculus cirkuler, sel epitel, lamina propia, musculus longitudinal dalam,musculus longitudinal luar, dan tunika serosa. Duktus deferens meninggalkan ekor epididimis bergerak melalui canal inguinal  yang merupakan bagian dari korda spermatik dan pada cincin inguinal internal memutar ke belakang. Terdapat pada beberapa hewan, ada yang homolog dengan uterus, yaitu uterus masculinus yang merupakan lipatangenital di antara dua duktus deferens. Struktur homolog tersebut mempunyai asal-usul embriologi yang sama.

3.        Ductus epididimis
Merupakan struktur per[anjangan dari bagian posterior testis. Duktus eferen yang berasal dari testis memindahkan sperma yang baru dibuat menuju epdidimis. Epididimis dibentuk oleh duktus epididimis yang kecil dan melilit secara padat. Saluran tersebut akan menjadi lebih kecil ketika melalui bagian atas epididimis (head of epididimis). Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan, penyimpanan dan sekresi. Epididimis terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
·         Head of epididymis : dibentuk oleh lobule yang berisi 12—14 duktus eferen.
·         Body of epididymis   
·         Tail of Epididymis : bagian epididimis yang akan menu vas deferens.
Ductus epididimis terdirilumen epididimis dan jaringan-jaringan yang mengelilinginya. Kepala epididimis melekat pada bagian ujung dari testis di mana pembuluh-pembuluh darah dan saraf masuk. Badan epididimis sejajar dengan aksis longitudinal dari testis dan ekor epididimis selanjutnya menjadi duktus deferens yang rangkap dan kembali ke daerah kepala, di mana kemudian sampai ke korda spermatic. Fungsi epididimis adalah sebagai transportasi sperma, tempat pematangan/pemasakan sperma (mengalami perubahan fisiologi selama perjalanan), tempat pemadatan sperma (mengalami penyerapan air), tempat penimbunan sperma (ditimbun pada cauda epididimis).
4.        Kelenjar aksesoris
1.      Vesikula Seminalis
Vesika seminalis mempunyai struktur memanjang yang berada diantara bagian fundus bladder dan rectum. Vesika seminalis berada di atas kelenjar prostat dan tidak menyimpan sperma. Ia hanya mensekresikan cairan kental yang bersifat alkali, kelenjar tersebut juga mengandung fruktosa (sebagai sumber energy untuk sperma) yang akan dicampurkan dengan sperma ketika melewati duktus ejakulatori dan uretra.
2.      Prostata
Kelenjar prostat mempunyai panajng 3 cm dan lebar 4 cm, ia merupakan kelenjar aksesori terbesar. Kelenjar prostat mempunyai kapsul yang padat dan berisi banyak saraf dan pembuluh darah. Lobus prostat dibagi menjadi 3 bagian;
·         Isthmus berada di bagian anterior uretra.
·         Lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh istmus pada bagian anterior. Lobus kanan dan kiri ini dibagi menjadi empat :
1.      Inferoposterior : merupakan bagian yang teraba saat rectal examination (inferior-ejaculatory duct, posterior-uretra)
2.      Inferolateral : bagian utama dari lobus kiri (lateral-uretra)
3.      Superomedial : mengelilingi duktus ejakulatori
4.      Anteromedial : lateral terhadap proximal prostatic uretra
Saluran prostat mengeluarkan cairan berwarna putih seperti susu dan merupakan 20% dari   keseluruhan cairan semen. Kelenjar prostat berperan dalam aktivasi sperma.
3.      Bulbourethralis/cowper
Berada proximal terhadap intermediate uretra dan mensekresi cairan yang bersifat alkali atau basa dan mukus sebagai lubrikasi uretra.

5.        Uretra
Uretra hewan jantan dibagi dalam segmen prostat, membranosa, dan spingiosa. Segmen prostat menjulur dari kandung kemih ke pinggir caudal kelenjar prostat. Segmen membranosa berawal dari daerah tersebut dan berakhir di uretra yang memasuki bulbus penis, dari permukaan di mana segmen spongiosa berlanjut ke gerbang luar uretra

6.        Penis
Penis adalah alat kopulasi yang terbentuk oleh jaringan erektil, yang disebut corpus covernous. Penis berbentuk silindris yang terdapat didalam praeputium. Penis terdiri atas 3 bagian yaitu radix penis, corpus penis dan gland penis.

7.        Preputium
Preputium adalah lipatan kulit di sekitar ujung bebas penis. Permukaan luar merupakan kulit yang agak khas, sementara lapisan dalam menyerupai membrane mucosa yang terdiri dari lapisan preputial dan lapisan penil yang menutup permukaan ekskremitas bebas dari penis. Fungsi dari preputium adalah untuk melindungi penis dari pengaruh luar dan kekeringan. Fornix praeputii adalah daerah dimana praeputii bertaut dengan penis tepat caudal dari glans penis.

Alat Kelamin Sapi Jantan




BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Organa Genetalia Masculina Terdiri dari :
·         Testis
·         Ductus defferen
·         Ductus epididimis
·         Kelenjar Aksesori
·         Vesikula Seminalis
·         Prostata
·           Bulbourethralis/cowper
·           Uretra
·           Penis
·           Preputium


DAFTAR PUSTAKA

Blakely, James and David H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Dellman, H. Dieter, Esther M. Brown. 1992. Histology Veteriner. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Alfabeta. Bandung.
Frandson, R.D.1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Widayati, D.T, Kustono., Ismaya., S. Bintara. 2008. Handout Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

Disusun Oleh :
1.      Fauzi                           1202101010006
2.      Lya Hadiyanti             1202101010012
3.      Ira Novita Rahayu      1202101010013
4.      Akmal Syafrizal          1202101010061
5.      Ariffudin                     1202101010089
6.      Yopie Fernando          1202101010101
7.      Rahma Melinda           1202101010117
Asisten Pembimbing :
Joharsyah Hutabarat, S.KH



Tidak ada komentar:

Posting Komentar